Kamis, 10 November 2011
Hari Pahlawan !!
10 NOVEMBER 1945 UNTUK MEMBELA REPUBLIK INDONESIA
Dengan menelusuri kembali sejarah perjuangan bangsa, maka jelaslah bahwa Republik Indonesia yang diproklamasikan oleh Sukarno-Hatta pada tgl 17 Agustus 1945 adalah hasil jerih-payah, hasil aliran air-mata dan darah, hasil pengorbanan di penjara-penjara atau di tempat pembuangan Digul, yang disumbangkan oleh begitu banyak orang dari berbagai golongan masyarakat negeri ini. Dan bisalah kiranya kita artikan bahwa pertempuran-pertempuran Surabaya (dan di tempat-tempat lainnya waktu itu) adalah, pada hakekatnya, pembelaan hasil pejuang-pejuang perintis kemerdekaan sebelum 1945. Singkatnya, 10 November 1945 adalah bentuk nyata tekad kolektif untuk membela Republik Indonesia (yang waktu itu baru berumur sekitar 3 bulan).
Dengan pendekatan sejarah yang demikian itulah makin kelihatan bahwa 10 November adalah bagian sejarah yang ada tali-temalinya - atau kepanjangan _ dengan peristiwa-peristiwa penting sebelumnya dalam melawan kolonialisme Belanda, antara lain: semangat pembrontakan PKI tahun 1926, pidato _Indonesia Menggugat_ oleh Bung Karno di depan pengadilan Belanda di Bandung (1927), pidato lahirnya Pancasila oleh Bung Karno (1 Juni 1945). Kalau sama-sama kita simak-simak kembali kedua pidato Bung Karno itu, dan kita renungkan isinya secara dalam-dalam, maka kita temukanlah di situ cita-cita bangsa kita untuk mencapai kemerdekan nasional dan persatuan bangsa, demi mendirikan suatu negara bagi rakyat kita.
Mitos 11.11.11
Tergerak untuk mengetahui apa makna di balik angka 11-11-11. Bertepatan dengan tanggal hari ini. Jika dibilang angka ini hanya terjadi seumur hidup sekali, semua orang juga tahu itu. Apa bedanya dengan tanggal-tanggal yang lain? Semua tanggal hanya terjadi seumur hidup sekali. Tanggal 01-02-03 juga hanya terjadi seumur hidup sekali.
Keunikan tanggal 11-11-11 ini selain nomor cantik (karena terdiri dari deretan angka 1), juga dipermasalahkan dengan mitos-mitos tertentu. Lantas apa yang spesial di tanggal 11-11-11 ini? Mari kita simak analisis dari pakar Numerologist (pakar yang mencari arti mistis di balik angka-angka).
Di sisi lain, beberapa modern numerologists menganggap 11/11/11 menguntungkan, dan menurut sumber-sumber berita lokal di seluruh negeri, banyak pasangan telah merencanakan untuk menikah pada hari ini. Di Indonesia saja, hari ini di Jakarta akan ada 1000 pasangan yang akan menikah. Belum lagi di kota-kota lain.
Adapun pendapat psikolog menyoroti angka ini dengan menyebutnya sebagai kasus klasik dari “apophenia,” atau kecenderungan manusia untuk menemukan makna atau pola dalam data yang terjadi secara acak. Kondisi ini terjadi secara sendirinya, karena ketika kita lebih sadar terhadap sesuatu - seperti memaknai makna 11/11/11 - maka akan semakin sering kita akan melihat dalam dunia di sekitar kita, dan dengan demikian kita semakin yakin bahwa pola tersebut adalah nyata. Persis seperti hantu. Hantu itu tidak ada, tetapi ketika kita yakin, maka akan begitu nampak pada yang meyakininya. Itulah apophenia.
Menurut Alan Lenzi, profesor studi keagamaan di University of the Pacific yang mempelajari naskah-naskah numerologi dari kitab-kitab suci, ia menyebutkan bahwa ini terkait dengan kecenderungan alami manusia dalam mencari makna terhadap sesuatu. “Ilmuwan telah menunjukkan bahwa otak manusia terprogram untuk mencari pola yang bermakna dalam data sensoris yang dikumpulkan dari dunia”. Dalam kebanyakan situasi, aspek kognitif ini membantu kita: memungkinkan kita untuk mengambil informasi penting dari latar belakang angka acak. Tapi kadang-kadang berlebihan dengan mencari pola pada angka-angka. Setelah ditemukan, pola-pola tersebut kemudia dijiwai dengan makna imajinatif.
Peristiwa memaknai angka 11/11/11 juga terjadi pada beberapa tahun lalu yang memakna angka 10/10/10. Kemudian angka 09/09/09 dan terus akan begitu. Mungkin tahun depan akan sama angka 12/12/12. Karena manusia cenderung menemukan makna di balik hal-hal yang menurut manusia unik. Pemaknaan itu wajar sebatas memberikan efek positif. Tetapi jika dikaitkan dengan hal-hal mistis, seperti pendapat para pakar di atas, tidak ada hubungannya sama sekali.
Langganan:
Postingan (Atom)